Jumat, 16 Oktober 2009

Seorang Bapak dan Anak dan Seekor Keledai

       Pernah denger cerita tentang seorang bapak dan anak dan seekor keledai...?, udah lamaaaaaaa banget gw tau nih cerita, tapi ampe sekarang gw inget terus ama cerita ini , walaupun kadang-kadang gw lupa juga. Coba ambil hikmahnya ya…

Suatu ketika ada seorang anak dan bapak melakukan perjalanan, dan mereka membawa keledai. Saat itu mereka tidak menaiki keledainya, dan mereka menemukan sekelompok orang, lalu mereka mendengar orang-orang itu berkomentar,
" kok bodoh banget sih bapak dan anak itu, masa ada keledai tapi gak dinaikin"

Si bapak denger, akhirnya si bapak menaiki keledai tersebut, dan dalam perjalanan mereka bertemu kembali dengan beberapa orang, dan mereka berkomentar,
"Dasar sibapak gak tau diri, anaknya masih kecil dibiarkan jalan, dia enak-enakkan diatas keledai"

Hal ini didengar oleh sibapak yang akhirnya menyuruh anaknya untuk naik keatas keledai dan si bapak turun.
Namun orang-orang kembali berkomentar,
"Dasar anak yang gak berbakti sama bapakya ya kaya gitu tuh.., bapaknya sudah tua dibiarkan jalan, eh dia malah santai-santai diatas keledai."

Akhirnya mereka (bapak dan anak) memutuskan untuk menaiki keledai berdua, dan orang-orang kembali berkomentar,
"Itulah manusia yang tidak punya rasa kasihan terhadap binatang, masa keledai yg kecil gitu dinaikin berdua, sungguh kejamnya mereka itu”.



Hikmah dari cerita seorang bapak dan anak dan seekor keledai :
Bahwa apapun yg kita lakukan dalam hidup ini pasti senantiasa dikomentari oleh manusia lain, dan itu sudah lazim.
kalau kita jahat, bandel maka mereka akan bilang.. insaf dong, bertaubatlah, jangan bandel lagi.., dasar orang gila.., dst..
kalau kita baik maka orang juga akan komentar.. sok alim lu.., pura-pura alim.., dst

Kalo kita fokus sama komentar atau penilaian manusia, maka yang terjadi kita akan sangat letih ngenjalanin hidup ini.
Mendingan juga fokus sama penilaian Allah, Allah itu 'ngga melihat rupa kita, 'ngga lihat status kita, 'ngga lihat masa lalu kita, Allah hanya melihat kesungguhan kita, keyakinan kita, dan keimanan kita.


Subhanallah . . .




0 komentar:

Posting Komentar